MenurutAsep Usman, zikir dapat dikelompokkan ke dalam dau macam, yaitu zikir lisan (ucapan) dan zikir qalb (hati). Zikir lisan adalah zikir yang di ucapkan dengan lisan, baik dengan suara keras maupun pelan. Sedangkan zikir qalbu disebut juga zikir tersembunyi, yaitu zikir yang tersembunyi di dalam hati, tanpa suara dan kata-kata. TASAWUF - Mengapa Tuhan Ciptakan Segalanya Berpasang-pasangan? Apa sebenarnya yang bisa dipetik ketika Allah berfirman, "Dan segala-galanya Kami ciptakan serba berpasang-pasangan" (QS. 51: 49). Rasyid Al-Din Maybudi, dalam menjelaskan makna harfiah dari ayat ini, mengatakan bahwa "pasangan" (zawjan) yang MAKALAHDASAR DAN ASAS PENDIDIKAN ISLAM. 15.54. BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba dihadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil Kitamenyatakan hidup kita, ilmu kita, pandangan kita, penglihatan kita, kuasa kita, kata kata kita, semuanya adalah hak allah bukan semata mata hak kita dan sesungguhnya konsep tersebut diatas adalah hakekat wudhu pada pandangan tasawuf. Bukankerana kecantikannya tapi kerana minatnya dalam ilmu agama. tok guru menghantar mesej kepadanya bertanya perihal jodoh. Malu rasa dihati kerana sepanjang di pondok, Nur hanya bertanya perihal ilmu tauhid dan tasawuf. Masing-masing menyimpan seribu impian bersama orang tersayang. Namun, sedarlah kalian, hakikat yang berlaku..Begitu Hakikatdalam Tasawuf hakikat adalah imbangan kata syariat yang identik dengan aspek kerohanian dalam ajaran Islam. Untuk merintis jalan mencapai hakikat seseorang harus memulai dengan aspek moral yang dibarengi aspek ibadah. Bila kedua aspek ini diamalkan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan akan dapat meningkatkan kondisi mental seseorang Abstract This article aims to elaborate on Sufism reform movement in Indonesia. There former of Islam in Indonesia realize that Sufism is an integral part of Islam, therefore they are not hostile to Sufism, but tends to purify the Sufism of deviant Kawanyang minta dia doakan dapat jodoh, akan berkahwin. Kawan yang minta dia doakan dapat anak, isteri kawannya akan mengandung. Zikir adalah perkara utama dalam ilmu tasawwuf dan diamalkan oleh setiap ahli tasawuf dalam thariqat mereka. menjelaskan, menurut kadar ma'rifat terhadap hakikat-hakikat ketuhanan inilah yang menjadi ukuran SyekhBahauddin Naqshaband, Mahaguru Pembaru Tasawuf. Rabu 12 Aug 2009 20:01 WIB. Red: 0. Sejak kecil sudah menunjukkan dirinya sebagai orang yang cerdas dan berilmu tinggi. Nama lengkapnya adalah Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad Al-Husayni Al-Uwaysi Al-Bukhari. Ia lahir di Qasrel Arifan, sebuah desa di kawasan Bukhara, Asia Tengah, pada Tasawuffalsafi mempunyai beberapa karakteristik antara lain: 6 f a. Tasawuf ini didasarkan pada latihan rohaniyah untuk peningkatan moral, sedangkan ilmu iluminasi sebagai metode untuk mengetahui berbagai hakikat realitas, yang menurut penganutnya dapat dicapai dengan fana. b. Dalampandangan Islam, istilah mistik lebih di kaitkan dengan tasawuf. Sufi atau tasawuf sebagai sarana umat Muslim untuk jalan mencapai ketenangan batin atau jiwa. Namun dalam prakteknya, seorang sufi juga menggunakan media-media pembantu dalam ritualnya seperti wewangian, tasbih, teks-teks sholawatan dan Alquran. AslinyaTasawuf (yaitu jalan tasawuf) adalah tekun beribadah, berhubungan langsung kepada ALLAH, menjauhi diri dari kemewahan dan hiasan duniawi, Zuhud (tidak suka) pada kelezatan, harta dan pangkat yang diburu banyak orang, dan menyendiri dari makhluk di dalam kholwat untuk beribadah (Lihat kitab Zhuhrul Islam IV-Halaman 151). Viewjurnal_MANUSIA AL RELIGION MISC at SMAN 1 Malang. Hasan Bastomi: Pandangan Holistik Manusia sebagai Akar Pengembangan Inovasi Konseling Hakikat Manusia dalam Tasawuf Adakah orang yang demikian keadaannya) sama seperti orang yang berada dalam kegelapan (kufur) yang tidak dapat keluar sama sekali daripadanya?" [ Surah al An'am ayat 122 ] Orang pertama yang dimaksudkan ialah orang-orang mukmin yang hatinya bercahaya dengan beriman kepada Allah سبحانه وتعالی , 'mahabbah' (mencintaiNya), 'makrifat Kalaumembahayakan istri menurut dokter, maka itu masuk dalam kategori darurat dan dalam kondisi darurat perkara yang asalnya haram menjadi halal. Dalam kaidah fiqih dikatakan: "Darurat membolehkan perkara yang dilarang" (الضرورات تبيح المحظورات) 2. Soal nifas atau tidaknya itu tergantung dari bentuk janin. Kalau sudah n6mq4Z. Saya masih ingat pandangan saya dulu “Kalau dua insan sudah berjodoh, pasti mereka berdua memiliki banyak kesamaan dan kecocokan. memlih pasangan pun harus sesuai keinginan dan faktor kecocokan dan kriteria kita. lalu apa sih yg dimaksud dgn JODOH. Sebab, pasangan yang kini menjadi pendamping seumur hidup saya ternyata lebih banyak ketidak cocokannya malah bertentangan apa yg dulu bayanngkan dan inginkan. Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan sendiri, bahwa sebenarnya hakekat jodoh itu bukanlah seperti pandamgan saya dulu. ada lagi pandangan bahwa dua manusia yang merasa saling berjodoh pasti memiliki ikatan emosional, spiritual dan fisik antara keduanya. Hanya dengan menatap matanya, kita akan merasakan getaran dan cinta Benarkah seperti itu kah jodoh kita? lalu bagaimanakah bila ada pasangan pasutri belum pernah merasakan hal itu, karena selama pernikahannya yg ada penderitaan dan tekanan bathin kekecewaam dan demi kekecewaan. Menurut saya JODOH sesuatu yg klop dan matching yg ALLAH berikan sesuai kebutuhann kita. artinya bahwa karakter, sifat dan jiwa serta diri kita yg seperti ini akan klop dan matching bila diberi pasanggan seperti ini. Disanalah kita akan berkembang bersikap bijaksana konsekuensinya adalah bahwa pernikahan itu banyak hal tidak enaknya. inilah yg dimaksud RASULLAH bahwa nikah itu menyempurnakan agama, karena disanalah kita akan belajar shbar, tanggung jawab, komitmen dan belajar memaklumi. Jika pasangan merupakan cobaan untuk seseorang untuk melampaui batas maksimum kemampuannya, maka sebenarnya kesulitan serta masalah yang menyertai hadirnya pasangan hidul pasti akan dibarengi dengan kemampuan kita yang sangat pas untuk mengatasi kesulitan itu. INILAH yg dsbt jodoh atau klop. Karakter pasangan yang begini hanya cocok untuk menguji karakter kita yang begitu, karena akan memunculkan kemampuan kita hingga level sekian dan akan merubah dirimya hingga level sekian. Karena Allah menyukai orang-orang yang berpikir, maka hanya orang tua yang mau berpikir, bersabar dan berusaha maksimal saja yang berhasil menjalani pernikahannya. Ilustrasi Lauhul mahfudz jodoh Foto ShutterstockLauhul mahfudz jodoh adalah istilah yang digunakan untuk mengungkap takdir jodoh seseorang berdasarkan garis ketetapan Allah Swt. Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui kebenarannya, termasuk Rasulullah dalam buku Mengikuti Zaman Tanpa Berpaling dari Agama karya M. Aqil, wanita atau pria baik akan dipertemukan dengan jodoh yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Namun dalam proses pencariannya, jodoh tetap harus melalui usaha dan ikhtiar adalah cerminan diri seseorang. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda “Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih.” HR. Bukhari dan MuslimBicara soal lauhul mahfudz jodoh, seperti apa hakikat kedudukannya dalam Islam? Nah, artikel berikut akan membahasnya secara tuntas. Hakikat Lauhul Mahfudz JodohIlustrasi Lauhul mahfudz jodoh Foto ShutterstockLauhul mahfudz jodoh adalah ketetapan mutlak yang diberikan kepada manusia. Sebagai takdir Allah, jodoh seseorang telah dituliskan sejak tahun lalu, tepatnya sebelum manusia dilahirkan di bumi. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabdaكَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ"Allah mencatat takdir setiap makhluk tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” HR. MuslimMeski telah ditetapkan di lauhul mahfudz, jodoh tetap harus diperjuangkan. Umat Muslim dianjurkan berikhtiar semaksimal mungkin untuk menjemput jodoh terbaik menurut beberapa hadits, Rasulullah SAW telah memberikan anjuran memilih jodoh kepada umat Muslim. Setidaknya ada 5 kriteria utama yang harus dipertimbangkan, yakni sebagai berikutIlustrasi Lauhul mahfudz jodoh Foto Dok. Shutterstock1. Wanita atau pria yang baik agamanyaMenurut Ahmad Zakarsih dalam buku Menakar Kufu dalam Memilih Jodoh, anjuran untuk memilih calon pasangan yang baik agamanya tercatat dalam hadits berikut المرأة لأربع لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداكinya“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya keislamannya, sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” HR. Bukhari-Muslim2. Wanita yang penyayang dan suburتزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” HR. An Nasa’I dan Abu Dawud3. Mengetahui baik agama dan akhlaknya عن أبي هريرة قال رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا أتاكم من ترضون خلقه و دينه فانكحوه إلا تفعلوا تكن فتنة في الأرض وفساد عريض . رواه الحاكم وقال هذا حديث صحيح الإسناد و لم يخرجاه"Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda “Apabila datang kepada kalian siapa yang kalian ridhai akhlak dan agama nya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak kalian lakukan, niscaya akan menjadi fitnah dan muka bumi dan kerusakan yang luas.” HR. Al-Hakim – sanadnya shahihilustrasi Lauhul mahfudz jodoh Foto Shutterstock4. Hiasan terbaik bagi seorang pria adalah wanita sholihahالدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَاالْمَرْأَةُ الصَّالِحَة“Dunia adalah hiasan, dan sebaik-baik hiasan dunia adalah wanita Sholehah.” Muslim5. Nikahi wanita yang merdekaمَنْ أَرَادَ أَنْ يَلْقَى اللَّهَ طَاهِرًا مُطَهَّرًا فَلْيَتَزَوَّجْ الْحَرَائِرَ“Barang siapa yang mau menghendaki Allah dalam keadaan suci dan disucikan, maka hendaklah dia mengawini wanita merdeka." HR. Imam ibn MajahApa itu lauhul mahfudz jodoh?Kapan Allah menuliskan garis ketetapan jodoh hamba-Nya?Apa saja kriteria jodoh yang baik menurut Rasulullah SAW? PendahuluanDefinisi Tasawuf/SufiLahirnya Ajaran TasawufPendahuluanالحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين، أما بعدIstilah “sufi” atau “tasawuf” tentu sangat dikenal di kalangan kita, terlebih lagi di kalangan masyarakat awam, istilah ini sangat diagungkan dan selalu diidentikkan dengan kewalian, kezuhudan dan kesucian jiwa. Bahkan mayoritas orang awam beranggapan bahwa seseorang tidak akan bisa mencapai hakikat takwa tanpa melalui jalan ini diperkuat dengan melihat penampilan lahir yang selalu ditampakkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai ahli tasawuf, berupa pakaian lusuh dan usang, biji-bijian tasbih yang selalu di tangan dan bibir yang selalu bergerak melafazkan zikir, yang semua ini semakin menambah keyakinan orang-orang awam bahwasanya merekalah orang-orang yang benar-benar telah mencapai derajat wali kekasih Allah ta’alaSebelum kami membahas tentang hakikat tasawuf yang sebenarnya, kami ingin mengingatkan kembali bahwa penilaian benar atau tidaknya suatu pemahaman bukan cuma dilihat dari pengakuan lisan atau penampilan lahir semata, akan tetapi yang menjadi barometer adalah sesuai tidaknya pemahaman tersebut dengan Al Quran dan As Sunnah menurut apa yang dipahami salafush bukti akan hal ini kisah khawarij, kelompok yang pertama menyempal dalam islam yang diperangi oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di bawah pimpinan Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berdasarkan perintah Rasulullah shallallahu alaihi wa kalau kita melihat pengakuan lisan dan penampilan lahir kelompok khawarij ini maka tidak akan ada seorang pun yang menduga bahwa mereka menyembunyikan penyimpangan dan kesesatan yang besar dalam batin mereka, sebagaimana yang digambarkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika beliau menjelaskan ciri-ciri kelompok khawarij ini, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda“…Mereka orang-orang khawarij selalu mengucapkan secara lahir kata-kata yang baik dan indah, dan mereka selalu membaca Al Quran tapi bacaan tersebut tidak melampaui tenggorokan mereka tidak masuk ke dalam hati mereka…” HSR Imam Muslim 7/175, Syarh An Nawawi, cet. Darul Qalam, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.Dan dalam riwayat yang lain beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda “… Bacaan Al Quran kalian wahai para sahabatku tidak ada artinya jika dibandingkan dengan bacaan Al Quran mereka, demikian pula shalat kalian tidak ada artinya jika dibandingkan dengan shalat mereka, demikian pula puasa kalian tidak ada artinya jika dibandingkan dengan puasa mereka HSR Imam Muslim 7/175, Syarh An Nawawi, cet. Darul Qalam, dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhuMaka pada hadits yang pertama Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjelaskan tentang ciri-ciri mereka yang selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan indah tapi cuma di mulut saja dan tidak masuk ke dalam hati mereka, dan pada hadits yang ke dua Beliau shallallahu alaihi wa sallam menerangkan tentang penampilan lahir mereka yang selalu mereka tampakkan untuk memperdaya manusia, yaitu kesungguhan dalam beribadah yang bahkan sampai kelihatannya melebihi kesungguhan para Sahabat radhiyallahu anhum dalam beribadah karena memang para Sahabat radhiyallahu anhum berusaha keras untuk menyembunyikan ibadah mereka karena takut tertimpa riyaYang kemudian prinsip ini diterapkan dengan benar oleh Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu, sahabat yang meriwayatkan hadits di atas, tatkala kelompok khawarij keluar untuk memberontak dengan satu slogan yang mereka elu-elukan “Tidak ada hukum selain hukum Allah azza wa jalla“. Maka Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu anhu menanggapi slogan tersebut dengan ucapan beliau radhiyallahu anhu yang sangat masyhur -yang seharusnya kita jadikan sebagai pedoman dalam menilai suatu pemahaman- yaitu ucapan beliau radhiyallahu anhu “slogan mereka itu adalah kalimat yang nampaknya benar tetapi dimaksudkan untuk kebatilan.”Semoga Allah azza wa jalla Merahmati Imam Abu Muhammad Al Barbahari yang mengikrarkan prinsip ini dalam kitabnya Syarhus Sunnah dengan ucapan beliau “Perhatikan dan cermatilah -semoga Allah azza wa jalla merahmatimu- semua orang yang menyampaikan satu ucapan/pemahaman di hadapanmu, maka jangan sekali-kali kamu terburu-buru untuk membenarkan dan mengikuti ucapan/pemahaman tersebut, sampai kamu tanyakan dan meneliti kembali Apakah ucapan/pemahaman tersebut pernah disampaikan oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallamradhiyallahu anhu atau pernah disampaikan oleh ulama Ahlussunnah? Kalau kamu dapati ucapan/pemahaman tersebut sesuai dengan pemahaman mereka radhiyallahu anhum berpegang teguhlah kamu dengan ucapan/pemahaman tersebut, dan janganlah sekali-kali kamu meninggalkannya dan memilih pemahaman lain, sehingga akibatnya kamu akan terjerumus ke dalam neraka!” Syarhus Sunnah, tulisan Imam Al Barbahari tahqiq Syaikh Khalid Ar Radadi. Setelah prinsip di atas jelas, sekarang kami akan membahas tentang hakikat tasawuf, agar kita bisa melihat dan menilai dengan jelas benar atau tidaknya ajaran tasawuf Tasawuf/SufiKata “Shufi” berasal dari bahasa Yunani “Shufiya” yang artinya hikmah. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa kata ini merupakan penisbatan kepada pakaian dari kain “Shuf” kain wol dan pendapat ini lebih sesuai karena pakaian wol di zaman dulu selalu diidentikkan dengan sifat zuhud, Ada juga yang mengatakan bahwa memakai pakaian wol dimaksudkan untuk bertasyabbuh menyerupai Nabi Isa Al Masih alaihi sallam Lihat kitab kecil “Haqiqat Ash Shufiyyah Fii Dhau’il Kitab was Sunnah” hal. 13, tulisan Syaikh DR. Muhammad bin Rabi’ Al Madkhali.Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata “Ada perbedaan pendapat dalam penisbatan kata “Shufi”, karena kata ini termasuk nama yang menunjukkan penisbatan, seperti kata “Al Qurasyi” yang artinya penisbatan kepada suku Quraisy, dan kata “Al Madani” artinya penisbatan kepada kota Madinah dan yang semisalnya. Ada yang mengatakan “Shufi” adalah nisbat kepada Ahlush Shuffah Ash Shuffah adalah semacam teras yang bersambung dengan mesjid Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, yang dulu dijadikan tempat tinggal sementara oleh beberapa orang sahabat Muhajirin radhiyallahu anhum yang miskin, karena mereka tidak memiliki harta, tempat tinggal dan keluarga di Madinah, maka Rasullah shallallahu alaihi wa sallam mengizinkan mereka tinggal sementara di teras tersebut sampai mereka memiliki tempat tinggal tetap dan peng- hidupan yang cukup. Lihat kitab Taqdis Al Asykhash tulisan Syaikh Muhammad Ahmad Lauh 1/34, -pen, tapi pendapat ini jelas salah, karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah “Shuffi” dengan huruf “fa’ “yang didobel. Ada juga yang mengatakan nisbat kepada “Ash Shaff” barisan yang terdepan di hadapan Allah azza wa jalla, pendapat ini pun salah, karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah “Shaffi” dengan harakat fathah pada huruf “shad” dan huruf “fa’ ” yang didobel. Ada juga yang mengatakan nisbat kepada “Ash Shafwah” orang-orang terpilih dari semua makhluk Allah azza wa jalla, dan pendapat ini pun salah karena kalau benar demikian maka mestinya pengucapannya adalah “Shafawi”. Ada juga yang mengatakan nisbat kepada seorang yang bernama Shufah bin Bisyr bin Udd bin Bisyr bin Thabikhah, satu suku dari bangsa Arab yang di zaman dulu zaman jahiliah pernah bertempat tinggal di dekat Ka’bah di Mekkah, yang kemudian orang-orang yang ahli nusuk ibadah setelah mereka dinisbatkan kepada mereka, pendapat ini juga lemah meskipun lafazhnya sesuai jika ditinjau dari segi penisbatan, karena suku ini tidak populer dan tidak dikenal oleh kebanyakan orang-orang ahli ibadah, dan kalau seandainya orang-orang ahli ibadah dinisbatkan kepada mereka maka mestinya penisbatan ini lebih utama di zaman para sahabat, para tabi’in dan tabi’ut tabi’in, dan juga karena mayoritas orang-orang yang berbicara atas nama shufi tidak mengenal qabilah suku ini dan tidak ridha dirinya dinisbatkan kepada suatu suku yang ada di zaman jahiliyah yang tidak ada eksistensinya dalam islam. Ada juga yang mengatakan -dan pendapat inilah yang lebih dikenal- nisbat kepada “Ash Shuf” kain wolMajmu’ul Fatawa, 11/5-6.Lahirnya Ajaran TasawufTasawuf adalah istilah yang sama sekali tidak dikenal di zaman para sahabat radhiyallahu anhum bahkan tidak dikenal di zaman tiga generasi yang utama generasi sahabat, tabi’in dan tabi’it tabi’in. Ajaran ini baru muncul sesudah zaman tiga generasi ini. Lihat Haqiqat Ash Shufiyyah hal. 14.Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, “Adapun lafazh “Shufiyyah”, lafazh ini tidak dikenal di kalangan tiga generasi yang utama. Lafazh ini baru dikenal dan dibicarakan setelah tiga generasi tersebut, dan telah dinukil dari beberapa orang imam dan syaikh yang membicarakan lafazh ini, seperti Imam Ahmad bin Hambal, Abu Sulaiman Ad Darani dan yang lainnya, dan juga diriwayatkan dari Sufyan Ats Tsauri bahwasanya beliau membicarakan lafazh ini, dan ada juga yang meriwayatkan dariHasan Al Bashri” Majmu’ Al Fatawa 11/5.Kemudian Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwasanya ajaran ini pertama kali muncul di kota Bashrah, Iraq, yang dimulai dengan timbulnya sikap berlebih-lebihan dalam zuhud dan ibadah yang tidak terdapat di kota-kota islam lainnya Majmu’ Al Fatawa, 11/6.Berkata Imam Ibnu Al Jauzi “Tasawuf adalah suatu aliran yang lahirnya diawali dengan sifat zuhud secara keseluruhan, kemudian orang-orang yang menisbatkan diri kepada aliran ini mulai mencari kelonggaran dengan mendengarkan nyanyian dan melakukan tari-tarian, sehingga orang-orang awam yang cenderung kepada akhirat tertarik kepada mereka karena mereka menampakkan sifat zuhud, dan orang-orang yang cinta dunia pun tertarik kepada mereka karena melihat gaya hidup yang suka bersenang-senang dan bermain pada diri mereka. Talbis Iblis hal 161.Dan berkata DR. Shabir Tha’imah dalam kitabnya Ash Shufiyyah Mu’taqadan Wa Maslakan hal. 17 “Dan jelas sekali besarnya pengaruh gaya hidup kependetaan Nasrani -yang mereka selalu memakai pakaian wol ketika mereka berada di dalam biara-biara- pada orang-orang yang memusatkan diri pada kegiatan ajaran tasawuf ini di seluruh penjuru dunia, padahal Islam telah membebaskan dunia ini dengan tauhid, yang mana gaya hidup ini dan lainnya memberikan suatu pengaruh yang sangat jelas pada tingkah laku para pendahulu ahli tasawuf.” Dinukil oleh Syaikh Shalih Al Fauzan dalam kitabnya Haqiqat At Tasawwuf, hal. 13.Dan berkata Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir dalam kitab beliau At Tashawuf, Al Mansya’ wa Al Mashdar hal. 28 “Ketika kita mengamati lebih dalam ajaran-ajaran tasawuf yang dulu maupun yang sekarang dan ucapan-ucapan mereka, yang dinukil dan diriwayatkan dalam kitab-kitab tasawuf yang dulu maupun sekarang, kita akan melihat suatu perbedaan yang sangat jelas antara ajaran tersebut dengan ajaran Al Quran dan As Sunnah. Dan sama sekali tidak pernah kita dapati bibit dan cikal bakal ajaran tasawuf ini dalam perjalanan sejarah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu anhum yang mulia, orang-orang yang terbaik dan pilihan dari hamba-hamba Allah azza wa jalla, bahkan justru sebaliknya kita dapati ajaran tasawuf ini diambil dan dipungut dari kependetaan model Nasrani, dari kebrahmanaan model agama Hindu, peribadatan model Yahudi dan kezuhudan model agama Budha” Dinukil oleh Syaikh Shalih Al Fauzan dalam kitabnya “Haqiqat At Tashawuf” hal. 14.Dari keterangan yang kami nukilkan di atas, jelaslah bahwa tasawuf adalah ajaran yang menyusup ke dalam Islam, hal ini terlihat jelas pada amalan-amalan yang dilakukan oleh orang-orang ahli tasawuf, amalan-amalan asing dan jauh dari petunjuk islam. Dan yang kami maksudkan di sini adalah orang-orang ahli tasawuf zaman sekarang, yang banyak melakukan kesesatan dan kebohongan dalam agama, adapun ahli tasawuf yang terdahulu keadaan mereka masih lumayan, seperti Fudhail bin Iyadh, Al Junaid, Ibrahim bin Adham dan lain-lain. Lihat kitab Haqiqat At Tashawwuf tulisan Syaikh Shalih Al Fauzan hal. 15Baca pembahasan selanjutnya Hakikat Tasawuf Bag. 2—Penulis Ustadz Abdullah Taslim, Lc. Artikel A. Pendahuluan Esensi tasawuf itu telah ada sejak masa Rosulullah SAW. namun tasawuf sebagai ilmu keislaman adalah hasil kebudayaan islam sebagaimana ilmu-ilmu keislaman lainnya., seperti Fiqh dan ilmu tauhid. Pada masa Rosulullah SAW. belum dikenal ilmu Tasawuf , yang dikenal waktu itu adalah sebutan sahabat Nabi SAW . Tasawuf dan Islam tidak dapat dipisahkan , Tasawuf sebagai ilmu keislaman yaitu hasil kebudayaan Islam sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, mempelajari ilmu Tasawuf adalah penting, telah diketahui bahwa dahulu masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan sejarah mencatat bahwa factor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima. Tasawuf sebagai perwujudan dari ihsan, yang berarti ibadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya., apabila tidak mampu demikian, maka harus didasari bahwa Dia melihat dari kita, adalah kualitas penghayatan dari seseorang terhadap agamanya. Dengan demikian tasawuf sebagaimana mistisme pada umumnya, bertujuan membangun dorongan-dorongan yang terdalam pada diri manusia. Yaitu dorongan-dorongan merealisasikan diri sebagai makhluk , yang secara hakiki adalah bersifat kerohanian dan kekal. Berdasarkan uraian masalah di atas maka pemakalah menyajikan beberapa rumusan masalah yang perlu dibahas pada tema ini yaitu definisi Tasawuf, objek pembahasannya serta tujuan dan manfaat dari mempelajari Tasawuf. Di antara rumusan masalahnya sebagai berikut 1. Definisi ilmu tasawuf secara etimologis dan terminologis 2. Objek pembahasan dari ilmu tasawuf 3. Tujuan serta manfaat dari mempelajari ilmu tasawuf A. Pembahasan 1. Definis Ilmu tasawuf Secara etimologi, definisi tasawuf terdiri atas beberapa macam pengertian berikut pertama, tasawuf berasal dari istilah yang dikonotaskan dengan “ahlu suffah” أهل الصفة yang berarti sekelompok orang pada masa Rosulullah yang hidupnya diisi dengan banyak berdiam di serambi-serambi masjid , dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah, atau para sahabat Anshar yang berada diemperan masjid Nabawi. Kedua, ada yang mengatakan Tasawuf itu berasal dari kata “shafa” صفا ء maksudnya adalah orang-orang yang menyucikan dirinya di hadapan Tuhan-Nya. Ketiga, ada yang mengatakan bahwa istilah Tasawuf dari kata “shaf” صف Adalah barisan atau orang yang ketika shalat selalu berada di saf yang paling depan. Keempat, ada yang mengatakan bahwa istilah Tasawuf dinisbatkan kepada orang-orang dari Bani Shuffah. Kelima, Tasawuf ada yang menisbahkannya dengan kata istilah bahasa Girk atau Yunani , yakni “sauf” سوفى, istilah ini disamakan dengan kata “hikmah” حكمة yang berarti kebijaksanaan. Keenam, ada juga yang mengatakan Tasawuf itu bersal dari kata “shaufanah” yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu-bulu, yang banyak sekali tumbuh di padang pasir di tanah Arab, dan pakaian kaum sufi itu berbulu-bulu seperti buah itu pula, dalam kesederhanaannya. Ketujuh, ada juga yang mengatakan Tasawuf itu berasal dari kata “shuf” صوف yang berarti bulu domba atau wol. Tampaknya, dari ketujuh terma itu, yang banyak diakui kedekatannya dengan makna Tasawuf yang dipahami sekarang adalah terma yang ketujuh , yakni terma “shuf”. Diantara mereka yang cenderung mengaku terma yang ketujuh ini antara lain Al-Kalabadzi, Asy-Syuhrawardi, Al-Qusyari, dan lainnya, walaupun dalam kenyataannya , tidak setiap kaum sufi memakai pakaian wol . Definisi tasawuf secara terminologis adalah , a. Menurut Amir bin Usman Al-Makki. Ia pernah berkata, أن يكون العبد فى كل وقت بما هوأولى فى الوقت Artnya “Tasawuf adalah melakukan sesuatu yang terbaik di setap saat.” b. Menurut Al-Junaidi. Ia mendefinisikn , “ Tasawuf adalah membersihkan hati dari apa yang mengganggu perasaan makhluk , berjuang menanggalkan pengaruh budi yang asal [instink] kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada ilmu-ilmu hakikat ,memakai barang-barang penting dan terlebih kekal, menaburkan nasihat kepada semua orang, memegang janji dengan Allah dalam hal hakikat, dan mengkuti contoh Rosulullah dalam hal syariat. c. Menurut Al- kanany,menytakan bahwa tasawuf adalah, التصوف خلق فمن زاد عليك فى الخلق زاد عليك فى الصّفاء “Tasawuf adalah akhlak mulia barang siapa yang bertambah baik ahlaknya , maka bertambah pula kejernihan hatinya.” dalam al-Qusyairi, 1940139 . Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, tasawuf adalah Tasawuf merupakan salah satu bidang study islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani manusia yang dapat menimbulkan akhlak mulia. pembahasan Tasawuf Dalam suatu hadits diriwayatkan حدثنا ابو نعىم حدثنا زكرياء عن عامر قال سمعت النعمان بن بشير يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الحلال بين والحرام بين وبينهما مشبهات لا يعلمها كثير من الناس فمن اتقى المشبهات استبرا لدينه وعرضه ومن وقع في الشبهات كراع يرعى حول الحمى يوشك ان يواقعه الا وان لكل ملك حمى الا ان حمى الله فى ارضه محارمه الا وان فى الجسد مضغة اذا صلحة صلح الجسد كله واذا فسدت فسد الجسد كله الا وهي القلب Artinya Sesuatu yang halal adalah jelas dan yang haram adalah jelas. Diatara keduanya ada suatu perkara yang mutasyabihat. Tidak banyak manusia yang mengerti tentang hal yang mutasyabihat. Barangsiapa yang menjaga diri dari hal-hal yang subhat tidak jelas antara halal dan haram maka akan terjaga agamanya dan barangsiapa yang tidak dapat menjaganya maka seperti penggembala kambing yang menggembala di lading luas yang di mungkinkan kambing tadi memakan makanan yang bukan berasal dari ladang milik yang mempunyai kambing tersebut. Ingat semua itu ada pemiliknya. Ingat sesungguhnya dalam jasad manusia ada segumpal darah, jika itu baik maka akan baik yang lainnya dan jika jelek maka jelek yang lainnya, apakah dia itu, ia adalah qalb atau hati . Dari hadits tersebut nampak bahwa obyek kajian tasawuf adalah hati atau jiwa manusia. Pembahasannya tidak secara fisik, karena hal tersebut lebih banyak ke masalah fisiologi manusia atau bilogi, namun pembahasan tasawuf lebih banyak menekankan pada masalah jiwa manusia secara immateri. Dalam membersihkan atau mensucikan hati ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai derajat maqam yang tinggi disisi Allah, antara lain 1. Taubat 2. Wara’ 3. Zuhud 4. Fakir al-Faqr 5. Sabar as-Shabr 6. Tawakal 7. Ridha ar-Ridha dan Manfaat mempelajari Tasawuf • Tujuan mempelajari Tasawuf Pada dasarnya hakikat Tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui penyucian diri dan perbuatan-perbuatan amaliyah Islam. Oleh karena itu, beberapa tujuan Tasawuf adalah Ma’rifatullah mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas. Inti sari ajaran Tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Allah SWT. Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya. Tasawuf memliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqorrub kepada Allah SWT. Namun, Tasawuf tidak boleh melanggar apa-apa ynag telah jelas diatur dalam Al-Qur’an dan As-sunnah , baik dalam aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilakukan, Mustafa Zuhri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan. Ada beberapa peran Tasawuf dalam kehidupan modern, antara lain a. Menjadikan manusia berkepribadian yang saleh dan berakhlak baik b. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. c. Sebagai obat mengatasi krisis kerohanian manusia dekadensi moral . • Manfa’at mempelajari Tasawuf Faedah Tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada Ma’rifat Allah SWT. Sebagai Ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dan mendapat kebahagiaan abadi . Dengan adanya bantuan Tasawuf , maka ilmu pengetahuan satu dengan yang lainnya tidak akan bertabrakan, karena ia berada dalam satu jalan dan satu tujuan . Juga Untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari denganTuhan, sehingga seseorang merasa berada di hadirat-Nya. B. Kesimpulan Tasawuf merupakan salah satu bidang study islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek rohani manusia yang dapat menimbulkan akhlak mulia. Kemudian obyek kajian tasawuf adalah hati atau jiwa manusia , pembahasan tasawuf lebih banyak menekankan pada masalah jiwa manusia secara immateri. Dalam membersihkan atau mensucikan hati ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencapai derajat maqam yang tinggi disisi Allah, antara lain 1. Taubat 2. Wara’ 3. Zuhud 4. Fakir al-Faqr 5. Sabar as-Shabr 6. Tawakal 7. Ridha ar-Ridha Tasawuf memliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqorrub kepada Allah SWT. Yakni memperoleh hubungan langsung dengan Allah SWT. Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya. Faedah Tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada Ma’rifat Allah SWT. Sebagai Ma’rifat yang sempurna untuk keselamatan diakhirat dan mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dan mendapat kebahagiaan abadi Daftar Pustaka Syukur Menggugat Tasawuf. Yogyakarta Pustaka Pelajar. Umarie Barmawie. 1966. Sistematika Tasawuf. Solo Penerbit Siti Syamsiyah. Solihin Muhammad, Rosihon Anwar. 2008. Ilmu Tasawuf. Bandung CV Pustaka Setia. Suryadilaga M. Alfatih, Miftahus Sufi. YogyakartaTeras. Syuha Harjan, Aqidah Akhlak MA kelas Xl. PT Bumi Aksara Agama RI Al-qur’an dan PT. Syaamil , Guru Bina PAI MA Tim Akhlak kelas Xl Semester Akik Pusaka

hakikat jodoh menurut tasawuf