Untukkalian yang tinggal di Jepang dan hanya sekedar travelling, tentu saja pengeluarannya sedikit berbeda. Disini aku mau sedikit memberikan perbandingannya. Untuk Lifestyle. Untuk yang tinggal di Jepang, berikut total makan sehari untuk membuat masakan sendiri atau membeli masakan di restoran. Membuat Masakan Sendiri. Sarapan:200ļ½ž300 yen Rumahsusun atau DANCHI disebutnya kalau di Jepang. Rumah yang dibangun atas subsidi pemerintah. Pembangunan Danchi ini dilatarbelakangi oleh terpuruk. harganya cukup murah apabila dibandingkan dengan harga mansion bekas. Sewa Danchi di sekitar rumah saya, dengan ukuran luas rumah 30m2 sekitar 30ribu yen (3juta rupiah) dan uk 53m2 sekitar Fasilitasdidalamnya adalah Sunroom, toilet elektrik, AC/Heater, Flooring, Kitchen, Dining dan 2 Kamar. Jelasnya bisa anda lihat di link ini Apato di Jepang. Secara rata2x harga apato Family sekitar Asahimachi adalah 35rb Yen - 55rb Yen (lebih mahal banyak, hanya ini adalah yang dihuni orang Indonesia yang saya taw). apatodijepang #hargasewaapatojepang #keluargabahagiadijepang #jepang2020 AyW81. Rekomendasi sewa apartemen di tokyo jepang. Pemilihan apartment yang tepat sagatlah di perlukan untuk membuat perjalanan anda berasa nyaman dan aman. Gak enak kan kalo salah memilih apartment, misal jauh kemana mana, apartment yang kurang bersih, atau berada di lokasi yang kurang enak, misal deket club malam dan sebagainya. Selain akomodasi anda juga memerlukan private transport atau sewa mobil untuk menuju ke destinasi yang sulit di tuju dengan transportasi umum. Bagi yang gak mau ribet urus ini itu, anda dapat mengambil private tour ke jepang atau jasa tour guide. Tinggal di apartmen memiliki kelebihan sendiri daripada tinggal di hotel. Selain anda bisa satu ruangan dengan keluarga, anda bisa memasak, cuci pakaian dan lainnya. Berikut lits rekomendasi sewa apartemen di tokyo jepang yang kami rangkum. 1 Petitgrande Homes Review Berada di daerah Asakusa yang terkenal dengan Nakamise Street nya dan daerah yang selalu ramai. Di daerah ini anda sangat mudah sekali menemukan jajanan street food yang enak enak dan restaurant halal bagi traveler muslim. Petitgrande Homes memiliki staf bahasa inggris yang ramah, Free Wifi, Laundry, Keamanan 24 jam dan lainnya. Show Details 2 Mimaru Tokyo Hachobori Review Mimaru Hotel Hachobori terletak di Nihombashi, sangat dekat dengan Ginza dan hanya berjarak 700 meter. Apartment ini juga dekat sekali dengan Kayabacho Station dan hanya di butuhkan jalan kaki sekitar 1 menit sehingga sangat praktis kalau mau kemana mana. Di sekitar apartmen juga terdapat Sevel dan banyak sekali restauran. Selain terletak di daerah yang sangat stategis Mimaru Tokyo Hachobori ini juga menawarka ruangan premium dengan paduan japanese dan western style. Apartment ini juga menediakan dapur, laundry, family room, Free Wifi dan lainnya. Show Details 3 Mimaru Tokyo Ueno East Review Mimaru Tokyo Ueno East terletak hanya 50 meter dari Ueno Station sangat rekomend sekali bila anda jalan jalan di jepang dengan transportasi umum. Di sekitar hotel ada banyak sekali tempat makan, seperti sushi, udon, pepper lunch dan lainnya. Bila anda ingin pergi ke Ameyoko tinggak jalan kaki aja. Apartemen ini memili type kamar dengan desain elegan. Selain itu juga memiliki fasilitas dapur, mesin cuci, layanan Wifi 24 dan lainnya. Show Detail 4 Nishi-Shinjuku5Chome Apartment Review Terletak di area shinjuku yang selalu ramai, Apartment ini memiliki luas 30 m dan sangat rekomend untuk keluarga sekitar 4 orang. Fasilitas meliputi dapur, wifi, dan tempat cuci pakaian yang sangat bersih. Harga sewa apartment ini cukup terbilang murah, namun sedikit jauh dari stasiun terdekat. Show Details 5 Tokyo Spa Apartment Tokyo Spa Apartemen terletak di Akihabara Central Tokyo . Memiliki luas 90m dan 2 kamar tidur sangat cocok untuk keluarga besar dengan kapasitas maksimal 10 orang. Bila menginap di sini anda bisa leluasa memasak, cuci pakaian, maupun sekedar bersantai dengan keluarga besar anda. Show Details 6 Oakwood Premier Tokyo Terletak persih di sebelah Tokyo Station, Oakwood Premier Tokyo merupakan luxury apartemen di tokyo dengan lokasi paling strategis. Dengan menginap disini, akan memudahkan anda pergi kemana mana baik menggunakan transportasi umum atau taxi, karena berada di center kota tokyo. Show Details 7 Matsui Building Shinjuku 46A Review FMC 29667034 Matsui Building Shinjuku 46A terletak di central Shinjuku. Memiliki lokasi yang sangat strategis dan hanya jalan kaki 3 menit dari Shinjuku Stasiun, memudahkan Anda untuk kemanapun menggunakan transportasi umum. Aprtement ini memiliki 2 kamar tidur dan 2 bed ukuran double dan 1 sofa bed, sehingga sangat cocok untuk rombongan keluarga 5 orang. Dengan luas sekitar 61 m² apartemen ini juga di lengkapi dengan dapur beserta ruang makan, sehingga anda bisa memasak dan makan bareng keluarga dengan leluasa. Show Details Di atas merupakan rekomendasi sewa apartemen di tokyo jepang yang team kami list dan urutkan berdasarkan lokasi, luas apartemen dan harga. Hubungi kami untuk konsultasi mengenai perjalanan ke jepang Anda. Bisa tentang tour guide , itinerary tour ke jepang, sewa mobil & airport transfer, day trip dari tokyo dan private tour ke jepang. Team kami akan dengan senang hati melayani Anda. Memiliki banyak obyek wisata yang menarik, Jepang adalah salah satu negara yang paling populer untuk liburan di kalangan turis. Setiap kota dan prefektur di Negeri Sakura ini akan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan dengan ciri khasnya masing-masing. Beberapa kota yang sering menjadi tujuan favorit backpacker antara lain Tokyo, Osaka, Kyoto, Nagoya, Fukuoka, Yokohama, Kobe, dan lain-lain. Sementara itu, Hokkaido, Gunma, dan Chiba merupakan prefektur yang tidak pernah luput dari kunjungan wisatawan. Selain itu, Jepang adalah salah satu negara yang paling maju di Asia, bahkan di dunia. Negara yang memiliki julukan Negeri Matahari Terbit ini memang menjadi rumah bagi berbagai perusahaan kelas atas dari banyak bidang seperti otomotif, telekomunikasi, hingga elektronik. Tidak heran, hal ini membuat banyak orang, terutama yang tinggal di kawasan Asia, memilih untuk merantau ke Jepang buat kuliah maupun kerja. Oleh karena itu, di Jepang kita bisa dengan mudah menemukan mahasiswa Indonesia maupun TKI. Namun, banyak yang beranggapan bahwa biaya hidup di Jepang sangat tinggi. Nah, sebenarnya berapa sih biaya hidup per bulan dan gaji untuk para pekerja di Jepang tahun 2023? Yuk, kita simak dulu rinciannya berikut ini. 1. Tempat Tinggalā¤ļø2. Tagihan Utilitasā¤ļø3. Makan dan Minumā¤ļø4. Biaya Transportasiā¤ļø5. Komunikasiā¤ļø6. Asuransi Kesehatanā¤ļø7. Belanja Bulananā¤ļø8. Hiburan dan Rekreasiā¤ļø9. Pendapatan Rata-Rataā¤ļø10. Total dan Kesimpulanā¤ļø 1. Tempat Tinggalā¤ļø Tentu saja, hal paling utama yang harus kalian pikirkan ketika akan merantau ke Jepang adalah tempat tinggal. Biaya untuk akomodasi akan menjadi pengeluaran terbesar setiap bulannya. Beberapa hunian di Jepang adalah asrama, apartemen, dan mansion. Buat para mahasiswa, tinggal di dorm bisa menjadi pilihan yang tepat terutama untuk satu tahun pertama. Selain lebih praktis dalam menjaga kebersihannya, sewa kamar di asrama juga akan memangkas biaya utilitas serta transportasi. Sementara itu, akomodasi yang paling banyak digunakan para pekerja di kota adalah apartemen. Tentu saja, harga sewa apartemen ditentukan oleh kota, lokasi apakah strategis atau tidak, luas dan tipenya, serta usia bangunan. Di kota yang kurang terkenal, harga sewa apartemen paling mahal adalah JPY per bulan. Sementara itu kota-kota besar seperti Kyoto harga sewa sebulan bisa mencapai JPY dan di Osaka, bisa mencapai JPY per bulan. Tentunya, harga sewa apartemen di Tokyo jauh lebih mahal, yaitu paling murah adalah JPY dan tertinggi bisa mencapai JPY per bulan! Nah, sewa apartemen memang pilihan yang pas buat kalian yang masih sendiri, namun bagi pekerja yang membawa keluarga ke Jepang, rumah adalah tempat tinggal yang lebih tepat. Rumah-rumah biasanya terdapat di daerah pedesaan dan tentunya memiliki harga sewa yang lebih mahal yakni bisa mencapai JPY per bulan. Namun, sisi positifnya adalah rumah bisa menjadi hak milik lho! 2. Tagihan Utilitasā¤ļø Dengan memiliki atau menyewa tempat tinggal, tentunya biaya utilitas menjadi salah satu pengeluaran yang tidak bisa dihindari setiap bulan. Jumlah tagihan utilitas bervariasi bagi setiap orang, tergantung dari pemakaian. Rata-rata tagihan listrik dan gas adalah JPY hingga per bulan. Namun, penggunaan penghangat ruangan di musim dingin bisa meningkatkan tagihan hingga dua kali lipat lho. Sementara itu, tagihan untuk air relatif konstan dalam setiap musimnya, yaitu sebesar JPY per bulan. 3. Makan dan Minumā¤ļø Kebutuhan pokok lain yang tidak kalah penting untuk bertahan hidup adalah makan dan minum. Biaya untuk hal ini juga berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari gaya hidup. Tentu saja, pilihan termurah adalah dengan memasak makanan sendiri. Kalian bisa membeli di toko serba ada seperti Seven Eleven, Lawson, hingga Family Mart dengan kisaran harga JPY 100 hingga 500 per porsi untuk makanan murah seperti onigiri, sandwich, bento box, udon, salad, karaage, roti kukus, dan berbagai cemilan. Buat makanan yang lebih murah lagi, kalian bisa mengunjungi ā€œwartegā€ ala Jepang dengan membeli makanan jadi seharga JPY 180 per 100 gram. Sementara itu, untuk makan di restoran ramen minimal adalah JPY 700 per porsinya. 4. Biaya Transportasiā¤ļø Untuk menunjang mobilitas dalam keseharian sebagai anak rantau, tentunya kalian juga memerlukan transportasi. Ada dua jenis transportasi yang bisa digunakan di Jepang, yaitu umum dan pribadi. Buat mahasiswa dan pekerja yang tinggal di kota, menggunakan transportasi umum adalah pilihan yang paling tepat. Selain pengeluaran yang lebih sedikit, menggunakan transportasi umum juga lebih cepat. Sistem transportasi umum di Jepang sudah terstruktur dengan sangat baik. Kereta adalah yang paling banyak digunakan dengan tarif satu kali jalan mencapai JPY 200 dan harga tiket bulanannya berkisar dari JPY hingga Sementara itu, jika kalian tinggal di desa, memiliki kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda adalah pilihan yang lebih tepat. Namun, jika memiliki mobil kalian perlu biaya untuk asuransi dan bensin. 5. Komunikasiā¤ļø Agar tetap bisa terhubung dengan keluarga dan teman-teman di tanah air, tentunya kalian perlu membeli paket data untuk ponsel. Buat mendapatkan nomor baru, kalian harus mengikuti sistem kontrak dengan biaya JPY per bulan. Jika kalian telah memiliki nomor Jepang, maka hanya perlu membeli paket data bulanan dengan kisaran harga JPY hingga untuk paket internet dan telfon. Biaya ini bisa dihemat dengan cara memanfaatkan wifi di tempat-tempat umum. Buat kalian yang ingin pasang wifi sendiri juga bisa lho, dengan biaya tambahan sebesar JPY hingga per bulan! 6. Asuransi Kesehatanā¤ļø Sebagai salah satu upaya antisipasi, setiap orang wajib memiliki asuransi. Nah, biaya untuk iuran asuransi ini bisa berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung dari pendapatan. Untuk mahasiswa, biasanya sekitar JPY per bulan. 7. Belanja Bulananā¤ļø Sebagai seorang anak rantau, kalian juga perlu belanja kebutuhan harian yang meliputi bahan-bahan masak, persediaan camilan, dan perlengkapan kebersihan. Budget untuk belanja setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung kebutuhan. Sistem belanja juga bisa bervariasi lho, misalnya untuk persediaan selama satu bulan atau satu minggu. Setidaknya, kalian perlu JPY hingga untuk belanja bulanan. 8. Hiburan dan Rekreasiā¤ļø Untuk melepas penat dari kehidupan sehari-hari sebagai anak rantau, sebagian besar dari kalian juga membutuhkan hiburan dan rekreasi. Biaya untuk hal ini juga berbeda-beda, tergantung gaya hidup masing-masing. Harga tiket bioskop rata-rata adalah JPY hingga per film. Buat kalian yang suka shopping dan traveling, pasti ada pengeluaran tambahan. Nah, setidaknya kalian perlu JPY hingga per bulan. 9. Pendapatan Rata-Rataā¤ļø Lalu, berapakah pendapatan rata-rata pekerja di Jepang? Upah minimum rata-rata di Jepang adalah JPY 901 per jam dan berbeda-beda untuk setiap kota. Jika diubah ke dalam Rupiah, angkanya menjadi Rp. Wah, ternyata cukup tinggi ya? Pantas saja, banyak yang ingin menjadi peserta magang atau tenaga kerja di Jepang! Namun, ada juga beberapa perusahaan yang menggaji karyawan setiap satu bulan sekali. Buat urusan gaji, perbandingan antara Jepang dan Indonesia memang cukup jauh. Nah, kenapa bisa begitu? Alasannya, karena di Jepang tenaga kerja sangat dihargai lho! 10. Total dan Kesimpulanā¤ļø Jadi, total estimasi minimal uang yang diperlukan untuk biaya hidup di Jepang adalah JPY atau setara dengan Rp. per bulan jika 1 Yen sama dengan Rp. Namun, perlu diketahui bahwa angka di atas tidak bersifat mutlak karena tergantung dari lokasi dan gaya hidup setiap orang ya. Widi Astuti Dwi atau lebih dikenal dengan nama Widi lahir 24 Juli 1995 adalah seorang penulis berasal dari Pekalongan Jawa Tengah. Widi salah satu penulis yang aktif mengunggah karya tulisnya di dan Mencari tempat tinggal yang cocok dengan harga terjangkau pun bisa menghabiskan banyak waktu dan tidak mudah. Bagaimana jika harus mencari apartemen di lingkungan padat ditambah lagi kamu adalah orang asing? Sewa properti di Jepang ternyata tidak semudah itu. Hal-hal berikut harus kamu perhatikan dan persiapkan dengan cermat. Berburu apartemen untuk hidup di Jepang memang tidak mudah. Banyak rintangan yang harus kamu hadapi apalagi jika kamu adalah first timer dan gaikokujin alias warga negara asing. Kamu bisa kerepotan hanya untuk menyewa sebuah kamar untuk ditinggali. Sebenarnya sesulit apa sih perburuan apartemen di Jepang? Dan apa saja yang harus disiapkan agar tidak kewalahan untuk melalui perburuan ini? Tips Persiapan dan Proses Pindahan di Jepang Mencari Apartemen di Jepang Ada Kemungkinan Diskriminasi Kenyataan pahit namun benar adanya. Informasikan diberikan bukan untuk menakut-nakuti karena tentu saja hal ini tidak bisa digeneralisir. Ini ditujukan agar mentalmu siap untuk menghadapi hal-hal yang kemungkinan akan terjadi. Menurut survei yang dilakukan Ministry of Justice Jepang pada tahun 2016, keluhan warga asing yang ada di Jepang mengenai banyaknya diskriminasi pada pasar sewa properti tidaklah sedikit. Laporan detail bisa dilihat di sini. Tidak jarang pemilik properti langsung memberitahu bahwa tidak ada unit kosong di apartemennya. Atau respon tidak baik dari agen real estate bahwa orang asing tidak diterima. Tapi ingat, tidak semua agen seperti ini. Ada juga agen real estate yang menyediakan servis baik bagi orang asing. Namun terkadang pilihan unit tidak banyak. Jika ada agen real estate khusus orang asing pun, biasanya harga kamar dipatok sangat mahal. Memang harus penuh kesabaran untuk menemukan tempat tinggal yang pas. Artikel Pilihan Hindari High Season Saat Mencari Apartemen di Jepang Jika kamu bisa memilih kapan kamu pindah, pastikan kamu menghindari high season atau musim ramai pindahan. Di waktu ini, agen real estate benar-benar punya kendali atas unit yang dia pegang. Misalnya, beberapa agen nakal akan terus mendesakmu menyewa unit yang sebenarnya tidak menarik dengan harga sangat tinggi karena si calon penyewa sedang dikejar waktu untuk memulai sekolah atau pekerjaan baru. Bulan Maret akan menjadi bulan yang sangat sibuk untuk pindahan karena tepat menuju tahun ajaran baru, lulusan baru yang akan memulai pekerjaan baru atau perusahaan yang membuka rekrutmen masal. Mencari apartemen sebagai warga asing saja sudah sulit, pada waktu ini kamu harus bersaing dengan orang Jepang lainnya. Ditambah lagi, setelah stres dengan urusan mencari apartemen, kamu juga harus berebut untuk bersaing mendapatkan jasa agen pindahan, pengantaran furnitur dan kontrak internet. Menunggu hingga satu bulan lamanya sangat memungkinkan apalagi jika kamu juga bekerja dan hanya punya waktu di akhir pekan. Penantian akan semakin lama. Jika kamu salah satu orang yang akan memulai sekolah atau pekerjaan baru yang mengharuskanmu pindah sebelum April, coba tinggal sementara di share house atau Airbnb. Jika kamu sudah berada di Jepang, pindah lah beberapa bulan sebelumnya. Apartemen di Jepang yang Kosong Melompong Apartemen di Jepang biasanya terdiri dari kamar, toilet dan kamar mandi, wastafel dapur dan AC, disewakan dengan keadaan kosong tanpa sedikitpun furnitur. Tidak ada kulkas dan mesin cuci. Bahkan penyewa baru di Jepang sering meminta lantai tatami untuk diganti yang baru. Hal ini mungkin memberikan ketidaknyamanan bagi orang asing yang datang ke Jepang hanya untuk sekolah atau bekerja dengan masa waktu 1 hingga 2 tahun saja. Ini juga akan menambah budget yang perlu kamu siapkan setelah mengurus biaya pindahan yang mahal. Salah satu cara menekan pengeluaran adalah dengan membeli furnitur bekas. Karena ketika kamu pindah atau kembali ke negara asal, memindahkan furnitur yang kamu beli juga mengeluarkan biaya yang besar untuk menyewa agen angkut. Apabila dengan membeli furnitur baru memberatkan isi rekeningmu, coba berselancar di forum online atau toko barang bekas. Beberapa orang yang melakukan pindahan terkadang memberikan barang-barangnya secara gratis karena lebih mudah bagi mereka daripada harus mengeluarkan banyak uang untuk biaya angkut barang. Biaya Tersembunyi dalam Keseluruhan Harga Apartemen di Jepang Biaya sewa apartemennya saja sudah mahal, biaya tersembunyi apa lagi? Semua orang berekspektasi cukup mengeluarkan uang untuk kebutuhan membayar sewa kamar dan deposit yang akan dikembalikan saat kontrak selesai, atau komisi agensi real estate sebesar 1 bulan uang sewa. Tapi ternyata belum semua! Masih ada lagi biaya-biaya yang harus kamu bayarkan untuk bisa menempati apartemen yang kamu inginkan! Apartemen Jepang seringkali meminta sewa di muka selama 2 atau 3 bulan untuk dikirimkan sebagai pembayaran tunggal, bersama dengan komisi agen real estat dan biaya lainnya. Uang Kunci Biaya ini menjadi salah satu biaya paling kontroversial bagi penyewanya tidak hanya untuk orang asing bahkan untuk orang Jepang itu sendiri. Biaya tidak kecil! Bisa setara dengan satu atau dua bulan uang sewa. Tapi apa uang tersebut akan kembali kepadamu? Jawabannya adalah tidak! Dalam bahasa Jepang disebut reikin. Jika dilihat dari hurufnya, sebenarnya uang kunci ini adalah uang terima kasih. Uang ini dibayarkan sebagai tanda terima kasih kepada pemilik lahan telah memperbolehkan kita untuk tinggal di rumahnya. Tapi berita baiknya, makin banyak pemilik yang memutuskan untuk menghentikan praktik kuno ini. Lumayan deh, satu biaya berkurang! Biaya Perpanjangan Kontrak Periksa kapan kontrak Anda berakhir dan apakah tidak ditarik biaya untuk memperpanjang kontraknya. Karena biaya perpanjang kontrak ini juga tidak kecil! Biasanya dikenakan biaya sebesar biaya sewa satu bulan. Biaya Perusahaan Penjamin Mencari apartemen untuk orang asing memang sulit minta ampun. Sekalipun kamu sudah mendapatkan apartemen yang menerima orang asing, guarantor tetap diperlukan. Tidak jelas apa yang harus dijaminkan tapi setidaknya kamu harus punya kenalan orang Jepang. Sedangkan banyak orang asing yang baru pertama kali datang ke Jepang tidak punya kenalan seperti itu. Pada kondisi seperti inilah perusahaan penjamin diperlukan. Biasanya perusahaan penjamin ini terafiliasi dengan perusahaan real estate. Mereka akan menawarkan pilihan ini sebagai pilihan terakhir kepada kamu saat kamu tidak memiliki guarantor di Jepang. Bahkan beberapa perusahaan hanya menerima guarantor yang terkoneksi dengan perusahaan mereka padahal orang tersebut memiliki teman, bos, atau profesor yang bersedia menjadi guarantor mereka. Tentu saja, ini juga ada harganya, dan harus diperbarui saat Anda memperbarui kontrak. Berhati-hatilah terhadap pemaksaan seperti ini. Lebih baik untuk mengkonfirmasi sejak awal mengenai hal-hal seperti ini. Biaya Asuransi Apartemen Jangan lupa untuk menyiapkan anggaran sebagai biaya asuransi yang biasanya bernilai sebesar setengahnya dari uang sewa per bulan. Ingatlah bahwa asuransi ini biasanya tidak mencakup kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi. Seringkali, asuransi hanya mencakup biaya perbaikan akibat insiden kecil seperti pencurian, atau kebakaran yang bukan disebabkan oleh gempa bumi. Periksalah dengan seksama asuransi yang harus kamu tanda tangani sebelum melakukannya! Biaya Lainnya Biaya tambahan lainnya yang harus kamu keluarkan saat pindah biasanya adalah biaya manajemen apartemen biasanya sekitar 5000 yen per bulan, biaya pembersihan dan perawatan sekitar sepuluh ribu yen, biaya ganti kunci yang hilang sekitar atau lebih, dan biaya lainnya. Sebelum menyewa apartemen, sebaiknya lakukan riset pasar secara menyeluruh dan kemudian buat daftar prioritas apa yang kamu inginkan untuk tempat tinggal sebelum kamu membawanya ke agen beserta semua dokumen yang diperlukan. Ingatlah bahwa ada kondisi tertentu di Jepang yang akan mempengaruhi harga properti. Tanyakan juga peraturan tentang hewan peliharaan dan alat musik. Kamu juga perlu memperhitungkan biaya hidup secara keseluruhan saat kamu menentukan anggaran. Baca juga Budaya Hidup Hemat di Jepang yang Bisa Ditiru Jepang memiliki beragam keunikan, mulai dari cara berpakaian, makanan, gaya hidup, dan lainnya. Itulah alasan mengapa negara ini jadi destinasi liburan favorit. Namun sebenarnya Jepang tidak hanya menarik untuk wisata, melainkan juga banyak yang memilih untuk menetap. Buat yang memiliki rencana tersebut, temukan cara hidup di Jepang pada artikel ini. Untuk tinggal di negeri sakura ini tidak cukup menjadi disiplin dan taat peraturan saja. Ada sejumlah aturan kebudayaan yang tidak tertulis dan patut diikuti. Kalau tidak, maka orang Jepang akan menganggap sikap tersebut tidak sopan, tidak sesuai etika, bahkan kemungkinan akan dijauhi. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui cara hidup di Jepang sebelum tiba di sana. Jadi begitu sampai tinggal memperhatikan kebiasaan orang sekitar dan menyesuaikan diri. Pilihan Tempat Tinggal Mari mulai membicarakan cara hidup di Jepang dari tempat mereka tinggal. Ada berbagai macam pilihan tempat tinggal di sana dan siapa pun bebas memilih mau tinggal di mana selama mampu secara finansial dan cocok dengan lingkungannya. Berikut adalah referensi tempat tinggal di Jepang sebagai pertimbangan 1. Apartemen Sederhana Apato Apato merupakan tempat tinggal yang paling umum bagi warga Jepang. Bangunan ini seperti rumah susun dua tingkat atau mansion dalam wujud yang lebih sederhana. Kenyamanan tinggal di apato tergantung pada jenis bangunan dan harga. Tentu saja, semakin mahal harga sewanya, maka semakin lengkap fasilitas di apato tersebut. Apato terdiri dari beberapa kamar yang terkadang tidak memiliki dapur dan WC. Sehingga beberapa penghuni menggunakan dapur dan WC secara bersama-sama. Namun apato dengan harga sewa tinggi pasti tersedia fasilitas pribadi di dalamnya. Untuk mendapatkan apato yang nyaman agak susah, apalagi tidak fasih berbahasa Jepang. Sebab buat mengurus apato harus menghubungi fudousan agen apato dan tidak semua agen dapat berbahasa Inggris dengan baik. 2. Apartemen Mewah Mansion Mansion lebih besar daripada apato, yakni bangunan dengan tiga lantai atau lebih. Struktur bangunannya pun lebih kokoh, yaitu terbuat dari tiang besi. Adapun fasilitas di dalamnya lebih lengkap dan setiap kamar pasti memilikinya. Semakin tinggi lantai kamar berada, maka harga sewa semakin mahal. Ini dikarenakan penghuni akan mendapatkan keuntungan berupa pemandangan. Mansion biasa disewakan selama satu minggu atau satu bulan. Untuk periode yang lebih lama, seseorang harus menghubungi agen layaknya mencari apato. Untuk orang asing, beberapa agen meminta penyewa memiliki penjamin. Hal ini sebagai antisipasi apabila terjadi masalah yang timbul, misalnya tidak bisa membayar uang sewa. 3. Rumah Ikko-date Memiliki rumah sendiri di Jepang tidak semudah yang dibayangkan. Harga tanah di sana cukup mahal sehingga beberapa orang di kota besar memilih untuk tinggal di apartemen. Orang-orang yang memiliki rumah sendiri biasanya tinggal di pedesaan. Jika rumah sudah dianggap tua, maka mereka akan menghancurkannya dan mengganti dengan bangunan baru di atas tanah yang sama. Bagi pasangan yang baru menikah, mereka akan tinggal bersama orangtua. Cara hidup di Jepang seperti ini cenderung berlaku bagi anak laki-laki tertua. Sebab mereka akan mengemban tanggung jawab ini yang dikenal dengan istilah ā€œatotsugiā€. Maka di dalam rumah mereka terdapat dua area, yaitu untuk generasi tua dan muda. Fenomena tersebut dinamakan ā€œnisedaijutakuā€ atau ā€œrumah dua generasiā€. 4. Kontrak Rumah Kashima Kontrak rumah ini konsepnya seperti sharing house dengan si pemilik rumah. Seseorang menyewa sebagian dari rumah di mana tuan rumah pun tinggal di tempat yang sama. Konsep kashima mungkin bisa juga disamakan dengan sistem kos di Indonesia karena seseorang benar-benar hanya menyewa kamar saja. Secara fasilitas mereka pun akan berbagi, seperti dapur, kamar mandi, ruang makan, halaman rumah, dan sebagainya. 5. Home Stay Dalam bahasa Jepang disebut juga dengan ā€œhomu suteiā€, artinya seseorang tinggal bersama dengan satu keluarga Jepang. Cara hidup di Jepang seperti ini banyak dilakukan oleh mereka yang sedang menjalani program beasiswa atau pertukaran pelajar. Mereka memang sengaja ditempatkan dengan satu keluarga Jepang untuk bisa mempelajari bahasa dan kebudayaan Jepang secara langsung. Keluarga yang menerima pelajar asing dinamakan host family. Namun tidak mudah menemukan host family bagi orang asing sebab tidak semua keluarga Jepang nyaman dengan cara hidup bercampur seperti ini. Hanya melalui pihak penyelenggara yang resmi dari Jepang beberapa keluarga mau terlibat dalam program ini. Artikel Pilihan Aturan di Tempat Umum Setelah tahu alternatif tempat tinggal di Jepang, kini saatnya membahas aturan-aturan di tempat umum. Seperti apa seseorang seharusnya bersikap saat di fasilitas publik, pertokoan, dan sebagainya. Seperti yang disebutkan di awal, menjadi disiplin saja tidak cukup. Ketahui etika-etika lainnya selama berada di Jepang di bawah ini 1. Sikap Saat di Bus dan Kereta Api Hampir seluruh masyarakat Jepang menggunakan bus dan kereta api sebagai alat transportasi utamanya. Meski ada beberapa yang masih menggunakan sepeda atau sudah mengendarai kendaraan pribadi. Jika menggunakan fasilitas umum ini, jangan berbicara terlalu keras apalagi melalui telepon. Orang-orang Jepang tidak ada yang menggunakan ponsel selama di dalam bus dan kereta api. Kalaupun harus diaktifkan, mereka memilih mode silent. 2. Kebiasaan Menggunakan Eskalator dan Lift Etika menggunakan eskalator dan lift rasanya bukan hanya di Jepang saja. Namun di negara ini sikap seseorang lebih diperhatikan. Salah satunya adalah selalu berdiri di sebelah kiri, bukan di tengah apalagi memenuhi bagian eskalator. Bagian kanan diperuntukkan jika ada orang yang terburu-buru jadi mereka punya jalan untuk lewat. Sedangkan ketika menggunakan lift harus memperhatikan orang setelahnya. Jika ada orang lain di belakang dan hendak masuk lift juga, maka orang pertama yang masuk lift harus menekan tombol agar pintu lift tetap terbuka. Hal ini pun berlaku bagi orang yang akan keluar lift terakhir. 3. Budaya Mengantri Sikap disiplin ini sudah terkenal bagi orang Jepang. Kalau sedang berada di tempat umum biasakan untuk sabar mengantri. Jangan sekali pun mencoba menyerobot orang lain. Tidak peduli di depan itu anak-anak, lansia, atau perempuan. Mereka tak segan akan marah jika ada yang melakukan ini. Dalam kondisi apapun orang Jepang selalu berusaha untuk bersikap tertib dan rapi. 4. Mesin Penjual Otomatis Cara hidup di Jepang bisa terasa mudah karena ada banyak mesin otomatis di sana. Salah satunya yang kerap ditemui adalah mesin penjual minuman kaleng atau botol. Mesin ini akan berjajar di sepanjang jalan meskipun beberapa mesin isinya ada yang sama. Dengan begitu, orang Jepang terbiasa untuk self-service dan bebas menentukan pilihannya sesuai kebutuhan. 5. Tidak Merokok Sembarangan Beberapa negara sudah menerapkan aturan merokok dengan tertib, termasuk negara Jepang. Negara ini tidak melarang orang-orang untuk merokok hanya saja perokok harus berada di tempat khusus dan ada aturannya. Para pelanggar akan dikenakan denda. Namun jika mengikuti aturan, maka semuanya akan aman-aman saja. 6. Jangan Berjalan Lambat Layaknya di negara maju lainnya, masyarakat Jepang pun bergerak cepat. Cepat di sini dalam arti sesungguhnya, yakni dalam hal pekerjaan dan berperilaku di tempat umum. Mereka tidak pernah berjalan lambat, apalagi di tempat-tempat keramaian. Sikap seperti ini akan menghambat aktivitas orang lain dan orang tersebut akan dianggap berperilaku tidak sesuai etika. Budaya jalan beriringan dengan orang banyak, memenuhi jalan, dan berjalan lambat di tempat padat orang tidak akan dilakukan oleh mereka. 7. Perhatikan Penyebrang Jalan Jika menggunakan kendaraan pribadi, maka mematuhi rambu-rambu lalu lintas sudah wajib hukumnya. Selain itu, harus juga memperhatikan penyebrang jalan. Seorang pengendara harus mau berhenti dan menunggu semua orang selesai menyebrang jalan. Jangan pernah membunyikan klakson agar orang-orang cepat menyebrang. Ini adalah bukti ketertiban berlalu lintas di sana, jadi jangan heran kalau jarang sekali mendengar klakson di jalanan kota Jepang. Beberapa Mitos Kehidupan di Jepang Sebelum berangkat ke Jepang, mungkin pernah mendengar beberapa mitos tentang cara hidup di Jepang. Meski identik dengan kebudayaan di sana, namun sebenarnya mitos-mitos ini tidak benar adanya. Tak jarang orang yang mempercayai mitos ini justru akan membuat mereka salah bersikap saat bersama orang Jepang. Contoh dari mitos-mitos tersebut adalah, sebagai berikut 1. Makan Sushi Setiap Hari Sushi merupakan salah satu makanan orang Jepang tapi bukan berarti setiap hari mereka makan sushi. Meskipun nasi menjadi makanan utama mereka, sushi bukanlah hidangan yang harus ada di setiap waktu makan. Orang-orang Jepang biasanya makan kare, donburi, kotak bento, atau onigiri. Sedangkan sebagai pendampingnya mereka lebih banyak mengonsumsi sayuran daripada daging merah. 2. Semua Barang Harganya Mahal Semua kota di Jepang memiliki harga yang mahal adalah mitos. Beberapa orang beranggapan jika ingin ke Jepang harus banyak uang karena biaya hidupnya tinggi, apalagi di Tokyo. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya benar sebab ada beberapa kota di Jepang yang memiliki harga barang-barang cukup terjangkau, bahkan terhitung murah. Apabila pergi ke kota-kota kecil, maka bagi mereka yang berpenghasilan rendah masih bisa dijangkau dan nominalnya layak. 3. Tatami Ada di Setiap Rumah Tatami merupakan bantalan empuk pengganti lantai yang ada di rumah Jepang. Ini menjadi ciri khas rumah Jepang dibandingkan negara lainnya. Namun tidak semua rumah di Jepang memiliki tatami. Untuk rumah-rumah tradisional Jepang memang menggunakan tatami, hanya saja seiring dengan zaman semakin modern maka masyarakat pun banyak yang mendekorasi ulang rumahnya. Kini rumah-rumah modern mulai menggunakan karpet atau pelapis lantai. Persiapan Sebelum Tinggal di Jepang Untuk tinggal di luar negeri dibutuhkan beberapa persiapan. Bagi warga asing yang ingin tinggal di Jepang tentunya harus mempersiapkan diri dengan kemampuan bahasa Jepang. Sebab masyarakat di sana menggunakan bahasa Jepang untuk kegiatan sehari-harinya. Sambil mengasah kemampuan bahasa, bisa sambil mempersiapkan lainnya, seperti tempat tinggal, mencari sekolah atau tempat kerja, hingga mengumpulkan kontak-kontak penting. Untuk beberapa urusan dibutuhkan orang Jepang asli agar lebih lancar, misalnya saat menghubungi fudousan seperti yang disebutkan di atas. Dengan demikian, akan lebih baik kalau punya kenalan orang Jepang asli atau kerabat yang sudah lama tinggal di sana. Mereka bisa menjadi penjamin di awal kehidupan di Jepang nantinya. Selebihnya adalah mental yang kuat untuk melakukan adaptasi. Sebab cara hidup di Jepang pasti berbeda dengan di Indonesia dan negara lainnya. Perhatikan bagaimana orang-orang sekitar beraktivitas dan ikuti ritme mereka. Ini adalah cara termudah agar dapat menyatu dengan orang-orang asli Jepang. Baca juga Tips Persiapan dan Proses Pindahan di Jepang

harga sewa apato di jepang