AwalulRahmah, warga setempat kepada Serambinews.com, Selasa (11/1/2022) menyebutkan, bahwa pemuda desa bersama para tokoh masyarakat melakukan gotong royong untuk membuat rakit supaya akses di kawasan itu tidak terputus. "Rakitnya terbuat dari bambu dengan lantai papan yang bisa dinaiki warga dan juga sepeda motor. Berdasarkan kesepakatan, untuk sepeda motor tarifnya Rp 10.000, untuk warga Warga masyarakat Dusun Dukuh Karang Desa Bulakan bergotong royong membangun jembatan penghubung lahan pertanian Siwukan Indah, Rabu (16/12). Jembatan akses para petani ini sebelumnya terbuat dari bambu kemudian diganti dengan bahan cor agar mobilitas para petani lebih aman dan efektif. Kepala Desa Bulakan Sigit Pujiono yang meninjau ke lokasi merasa bangga dengan kekompakan ArtiMimpi / Tafsir Gotong Royong Membangun Jembatan Menurut Psikologi Di dalam buku yang mempunyai judul dream interpretation dari karangan buku Sigmund Freud mengatakan jika anda mengalami mimpi tentang gotong royong yang membangun jembatan maka hal ini menandakan tentang suasana hati anda yang sedang tidak baik . TNIdan POLRI serta warga setempat bergotong royong membangun jembatan darurat menggunakan batang pohon kelapa. Hal ini dilakukan agar mobil pick bisa lewat untuk antar sembako bagi korban bencana Adonara yang ada di Waiburak dan Waiwerang Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4). Gotongroyong membangun jembatan penghubung antar desa. G. Upaya Guna Melestarikan Gotong Royong. Upaya untuk melestarikan gotong royong merupakan salah satu harapan semua anggota masyarakat agar semangat gotong royong selalu ada dan tetap lestari. Jangan sampai hal tersebut, nantinya memudar seiring dengan majunya zama era digital. MOMENTUM Pagelaran--Tentara, polisi dan masyarakat bergotong-royong membangun jembatan beton berkurang panjang enam meter dengan lebar lima meter. Jembatan itu bagian dari pembangunan jalan tembus yang menghubungkan Pekon/Desa Waykunyir dan Gunungraya, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu. GLENMORE- Warga dari Desa Karangharjo dan Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, gotong royong membangun jembatan darurat untuk menggantikan Jembatan Carangan yang yang ambruk karena diterjang banjir, Minggu (19/12).. Pembangunan jembatan sementara dengan menggunakan pohon kelapa itu, mendapat dukungan penuh dari anggota Koramil dan Polsek Glenmore. RIy2MO. Bangli - Akses jalan dari Kota Bangli ke Klungkung atau Besakih, tepatnya di bawah Pasar Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli jebol akibat hujan deras pada Jumat 7/10/2022 lalu. Warga tak menyerah meski jalur putus dan membangun jembatan alternatif di atas jalan jebol Tembuku I Putu Sumardiana mengatakan, warga berinisiatif membangun jembatan di atas jalan yang jebol tersebut untuk memudahkan mobilitas. Terlebih banyak anak-anak yang tidak dapat akses untuk pergi dan pulang sekolah karena jalan putus."Pembangunannya jembatan awalnya inisiatif warga. Ada juga Babinsa Yangapi yang awalnya berinisiatif untuk membangun jembatan nika," kata Sumardiana saat dihubungi detikBali, Jumat 14/10/2022. Ia menambahkan, jebolnya jalan tersebut membuat beberapa anak memilih tidak masuk sekolah. Sebab, orang tua yang mengantarkan anaknya mesti mencari jalur alternatif lain yang jaraknya cukup jauh. Mereka harus pergi ke utara di jalur Desa Yangapi atau lewat timur ke Desa Timuhun dan Desa Bungbungan di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung."Itu awalnya, sehingga Babinsa Yangapi sekaligus sebagai warga menelpon tiyang dan menyampaikan adanya inisiatif seperti itu. Kebetulan yang bersangkutan punya lahan di sekitar jembatan yang jebol nika, jadi sekalian mau menyumbangkan bambu, ada pohon kelapa di situ," ungkap jembatan darurat dibangun, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman PUPR Perkim Provinsi Bali. Sebab, jalur yang jebol tersebut merupakan kewenangan dari pihak Pemerintah Provinsi Pemprov karena jalan tersebut merupakan kewenangan pihak Pemprov Bali, koordinasi juga dilakukan berkaitan dengan konstruksi jembatan. Sebab warga tidak ahli dalam membuat konstruksi jembatan yang bagus yang dapat digunakan dengan kebetulan, pihak dari Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali melakukan pengecekan terhadap jalan tersebut sekalian dengan jebolnya Jalan Erlangga di Desa Gunaksa, Kecamatan/Kabupaten Bangli untuk membangun konstruksi jembatan permanen. Pada saat itu, keinginan untuk membangun jembatan darurat akhirnya disampaikan ke Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali."Dari provinsi mengecek perbaikan secara permanen, inisiatif itu kemudian disampaikan. Artinya supaya sementara dibangun jembatan darurat, kemudian akhirnya diizinkan," darurat dibuat dengan batang pohon kelapa sebagai penopang di bagian bawah. Kemudian di atas pohon kelapa diisi dengan kayu dan bambu yang dianyam atau bedeg. Setelah selesai, jembatan darurat langsung digunakan."Memang kalau kita di Bali sebelum pengerjaan dan setelahnya ada upacara, matur piuning pejati, tulung urip, sudah dilakukan," untuk Motor-Pejalan KakiJembatan dibangun tersebut khusus untuk motor dan pejalan kaki. Kendaraan roda empat tidak diizinkan untuk melewati jembatan tersebut karena memiliki bobot yang besar sehingga memerlukan konstruksi jembatan khusus."Kalau roda empat tidak berani, roda empat kan bebannya memang besar juga tidak diizinkan oleh pihak provinsi. Karena kan memang roda empat beban besar itu kan memang harus khusus konstruksinya," kata menuturkan, proses pembangunan jembatan darurat itu memakan waktu satu hari. Jembatan dibangun pada Kamis 13/10/2022 pagi dan selesai pada malam sekitar pukul darurat yang dibangun kurang-lebih memiliki lebar 1,5 meter dengan panjang sekitar 15 meter. Sumardiana yakin jembatan tersebut memiliki konstruksi yang cukup kuat meski bersifat darurat dan sudah selesai dibangun pada Kamis kemarin, Dinas PUPR Perkim Provinsi Bali melanjutkan pengerjaannya dengan melakukan perbaikan pada pinggir jembatan, Jumat 14/10/2022. Selain itu, mereka juga memasang sandbag atau kantong pasir di areal sekitar jembatan sehingga tidak menambah longsor pada saat hujan."Termasuk tadi pemasangan sandbag-nya dari PU Provinsi, kemarin sudah dipasang sedikit cuma tadi dilanjutkan untuk tadi pengerjaannya pinggirannya diperbaiki kembali diperbagus lagi ditambah sandbag. Sandbag kan kantong pasir untuk mengatur aliran air," imbuhnya. Simak Video "Kondo Jadi Buruan Pencinta Kuliner saat Ramadan" [GambasVideo 20detik] iws/dpra MAMUJU - Warga Desa Bonda, Kecamatan Papalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat Sulbar,terpaksa bergotong royong membangun jembatan darurat. Hal itu dilakukan lantaran jembatan penghubung anatara Dusun Tawaro dan Dusun Paniki Mamuju ini rusak akibat diterjang banjir beberapa waktu lalu. Bahkan sudah empat kali masyarakat desa membangun jembatan darurat lantaran sering rusak diterjang banjir. Jembatan darurat itu dibuat dari batang pohon kelapa, agar warga bisa melintas menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki. Kepala Desa Bonda Abdul Wahab mengaku, sudah beberapa kali mengusulkan ke kabupaten untuk pembangunan jembatan tersebut. Namun, hingga sampai saat ini belum juga ada kabar baik untuk perbaikan jembatan yang utuh. "Kalau kita berharapnya dari Pemda dan Balai kita mau pembangunan jembatan permanen. Untuk mengusul ini sudah tiga kali musrembang, tapi di rapat kemarin musrembang tahun ini belum ada jawab dari dinas PUPR terkait perbaikan jalan," kata Abdul Wahab saat dihubungi Jumat 2/6/2023. Namun demikan,Wahab juga tidak bisa mengatakan apakah tidak ada bantuan untuk tahun ini. Karena pemerintah kecamatan dan desa juga sudah melakukan rapat dengan dinas PUPR dan Balai. "Saya juga tidak berspekulasi soal itu, jangan sampai adaji bantuan untuk tahun ini. Kecuali kalau lewat tahun ini tidak ada lagi berarti tidak ada itu," katanya. Menurut Wahab,biaya pembangunan jembatan untuk jadi permanen itu diperkirakan akan menghabiskan biaya sampai Rp 6 sampai Rp 7 miliar. "Kita tidak bisa bangun jembatan itu kalau hanya menggunakan anggaran dana desa," ujar dia. Dia menjelaskan, rusaknya jembatan tersebut membuat warga kesulitan jika hendak mengurus administrasi ke kantor desa. Warga harus melewati jalan akses alternatif sejauh 15 kilometer dari Dusun Tawaro ke Dusun Paniki. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyuwangi - GOTONG ROYONG memiliki sikap pemersatuan salah satu sebagian contoh kehidupan yang memiliki nilai - nilai luhur dari sila ke tiga Pancasila yang akan membawa arah persatuan. karena gotong royong inilah yang merupakan tali pemerkuat bangsa indonesia. gotong royong juga salah satu pengalaman sila ke 3 yaitu persatuan indonesia serta bagi sila ke 5 juga keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, gotong royong juga merupakan bentuk kerja sama untuk mencapai suatu hasil dari kerja sama sebagai tempat untuk menangani permasalahan dalam beberapa kepentingan bersama. Pada masa pandemi covid-19 ini sangat lah di anjurkan untuk mengikuti protokol kesehatan dan sangat dilarang untuk berkerumun. Sehingga masyarakat sangat kesusahan dalam ekonomi dan kegiatan lainnya . Pada minggu, 20 Desember 2020 di desa Jambewangi kec. Sempu tepat di perempatan jalan slamet cokro sedang mengadakan gotong royong untuk membangun jembatan yang rusak, saya sebagai mahasiswi dari Universitas Negeri Malang UM sedang membantu dan membagikan beberapa masker bagi masyarakat yang tidak memakai masker karena pada saat melakukan gotong royong jelas sekali harus berkerumun untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut. Terdapat beberapa masyarakat yang melakukan gotong royong kurang lebih 20 - 25 orang. pembagian masker dokpri Gotong royong dilaksanakan mulai pukul wib sampai dengan pukul wib dimana masyarakat meluangkan waktu untuk membenahi jembatan rusak tersebut . lalu saya melakukan gerakan membantu kurang lebihnya memberikan masker baru bagi masyarakat agar terlindungi dari debu dan dari covid -19 saat ini yang sedang meraja lela di dunia. Dari kegiatan gotong royong dan sedikit bantuan dari pembagian masker bagi masyarakat yang sedang melakukan pembenahan jembatan tersebut semoga bermanfaat bagi masyarakat sekitar saat melakukan kegiatan sehari- hari untuk melewati jembatan tersebut. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya KORDANEWS – Kompak dan menginspirasi, meski tanpa upah dan hanya bermodalkan semangat gotong-royong, warga Dusun 3 Desa Simpang Bayat berhasil membangun jembatan yang menghubungkan antara Dusun 2 dan Dusun 3 Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Muba melalui program Padat Karya Tunai PKT.Program PKT ini adalah program pembangunan Desa yang memberdayakan warga Desa setempat, biasanya warga yang terlibat menerima berbeda dengan warga Dusun 3 Desa Simpang Bayat, Kecamatan Bayung Lencir, Muba, yang rela menghibahkan upahnya untuk pembelian material bangunan jembatan. Tak tanggung-tanggung secara bergotong royong membangun jembatan satu warga Dusun 3 Desa Simpang Bayat, Roni, mengaku warga semua kompak secara bersama membangun jembatan yang menghubungkan Dusun 1 dan Dusun 2.“Ya karena memang satu-satunya akses warga, jembatan yang lama sudah lapuk, apalagi disini rawan sering kebanjiran air sungai meluap, jadi mesti dibangun yang permanen, kami ikhlas gotong royong, upah kami kami hibahkan kembali untuk membeli material bangunan jembatan ini,” Kades Simpang Bayat, Alek membenarkan adanya pembangunan jembatan di Dusun 3 Desa Simpang Bayat melalui program PKT ADD/K APBD Muba tahun 2020. Pihaknya juga membenarkan adanya warga yang rela menghibahkan Harian Orang Kerja HOK.“1434 HOK yang dihibahkan senilai Rp 155 juta. Dengan 75 juta untuk pembelian material. Jadi dengan jumlah itu bisa membangun jembatan yang lebih pakem dan permanen, terimakasih kepada Pak Bupati Dodi Reza Alex, melalui program ini masyarakat sangat gembira akan adanya pembangunan di Desa, terutama jembatan ini sudah 5 tahun dinantikan warga,” Camat Bayung Lencir, M Imron, keistimewaan program Padat Karya Tunai di Desa Simpang Bayat ini adanya rasa memiliki dan kekompakan yang ditunjukkan oleh warga.“Memang PKT ini melibatkan warga, tapi yang lebih keren disini warga secara sukarela menghibahkan upah mereka demi membangun jembatan yang kokoh untuk kepentingan akses transportasi hasil kebun warga itu sendiri,” kata Muba Dr Dodi Reza Alex mengapresiasi semangat gotong-royong dan rasa kebersamaan serta rasa memiliki yang ditunjukkan oleh warga Desa Simpang Bayat.“Luar biasa apa yang dilakukan oleh warga Desa Simpang Bayat ini, mereka rela membangun jembatan yang permanen tanpa menerima upah, saya salut mendengar ada warga yang sangat tangguh seperti ini, memang program Padat Karya Tunai ini merupakan program Pemkab Muba di masa pandemi dalam upaya percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi Desa,” Daerah Inovatif ini menambahkan, apa yang sudah dilakukan warga Simpang Bayat Bayung Lencir ini harus diikuti oleh Kecamatan lainnya di Muba. “Semangat kebersamaan dan gotong-royong ini harus ditularkan ke Kecamatan lainnya, ini gerakan nyata merealisasikan pembangunan daerah,” tandasnya. tsEditor Surya SLoading...

gotong royong membangun jembatan